cara membuat alat fisika sederhana
CaraMembuat Alat Penjernih Air Sederhana. Bumi memiliki kuantitas air yang melimpah. Tiada kehidupan di atas bumi ini dapat berlangsung tanpa kehadiran air. Meskipun 3/4 permukaan bumi tertutupi oleh air, namun ketersediaan air saat ini sudah tidak mampu mencukupi kebutuhan air yang siap dikonsumsi. Pertumbuhan penduduk yang besar serta
CaraMembuat Alat Peraga Fisika Sederhana 18 secara mekanis dan udara dingin. Dalam pembuatan pendingin sederhana ini media pendingin yang digunakan berupa es batu 22 . Alat peraga dari bahan sederhana atau bahan bekas selain murah ternyata juga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
CaraMembuat Alat Peraga Fisika Sederhana Dari Barang Bekas Berbagai Alat from berbagaialat.blogspot.com. Pengertian Alat Peraga Menurut Gagne alat peraga adalah komponen sumber belajar di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Alat peraga pembelajaran dan praktikum fisika Updated Sep 13 2017 916 AM powerpoint alat peraga
Baskomproses dan cara membuat alat penyaring sederhana saya membagi siswa menjadi tiga kelompok. Membuat Alat Penjernih Air Dari Bahan Sederhana. Pengolahan air bahan buatan tetap dilakukan secara fisika melalui beberapa tahapan, yaitu penyaringan, pengendapan, absorbsi, adsorbsi, dan ditambah dengan unsur bahan buatan manusia berupa bahan
Padakesempatan ini saya akan sharingmembuat alat sederhana yang bisa mengukur intensitas cahaya tersebut. Yuk kitasimak tutorialnya, dijamin tidak sesulit mengerjakan soal ujian fisika lho! 😀 Cara Membuat Sendiri Alat Pengukur Intensitas cahaya. Alat dan bahan:1. Papan breadboard @1 buah2. Arduino nano @1 buah3.
cách lặp lại video youtube trên tivi. Secara sederhana, fisika dapat diartikan sebagai cabang ilmu sains yang mempelajari tentang alam dan segala materi yang ada di dalamnya. Jadi, fisika merupakan salah satu ilmu sains yang cakupannya sangat luas. Bahkan, alam semesta dan astronomi juga tidak bisa lepas dari meskipun penting, nyatanya tidak semua orang suka belajar fisika. Ada banyak orang yang menganggap bahwa fisika adalah ilmu yang rumit dan membosankan. Namun, ternyata ada beberapa cara sederhana supaya kamu bisa memahami fisika secara sederhana tanpa tidak membahas ilmu fisika dalam tahapan lanjut, gak ada salahnya kita sama-sama belajar sains dengan cara sederhana untuk memahami fisika. Yuk, disimak artikelnya!1. Amati saja lingkungan sekitarmu dengan yang bisa kamu amati di lingkungan sekitarmu pasti berhubungan dengan fisika, kok. Misalnya, benda yang jatuh ke tanah, membuktikan bahwa ada hukum gravitasi di sana. Bisa juga kamu mengamati cahaya Matahari, gerakan aliran air, hembusan angin, dan bahkan kamu bisa mengamati langit malam hari di saat cuaca sedang kalau sudah mengamati itu semua, tentunya kamu akan bertanya bagaimana alam bisa dengan teratur mengalami itu semua? Memang belajar fisika tidak sesederhana itu. Dibutuhkan studi dan penelitian mendalam tentang berbagai macam kejadian di alam. Namun, kalau kamu sudah tertarik untuk mengamati alam, itu sudah menjadi modal besar untuk melangkah ke jenjang yang lebih ya, seperti ditulis dalam laman Physics LibreTexts, sejarah dalam mempelajari alam dan hubungannya dengan fisika sudah dipraktikkan oleh ilmuwan dan filsuf Yunani kuno di era Sebelum Masehi. Intinya, pengamatan akan alam atau lingkungan merupakan hal paling dasar yang bisa dilakukan untuk belajar Jangan menghafal rumus, tapi pahami ilmuwan dan praktisi akademis memang hafal dengan rumus-rumus rumit fisika lanjutan dan tidak semua orang bisa menghafalnya. Namun, bagi kamu yang ingin menikmati fisika di wilayah dasar, kamu cukup memahami konsep dari rumus tersebut. Faktanya, memahami sebuah konsep lebih mudah dibandingkan dengan menghafal rumus relativitas, misalnya, ada sebuah rumus ekuivalensi massa-energi, yakni E=MC2 dan rumus ini sudah diakui oleh banyak ilmuwan sebagai rumusan valid dari hubungan antara massa dan energi. Namun, jika kamu awam dan ingin mengerti mengenai rumus tersebut, sebaiknya cukup pahami saja maksud dan tidak mudah, konsep dalam relativitas tadi masih bisa dibayangkan. Misalnya, pada saat kamu melakukan kegiatan yang menyenangkan, waktu terasa cepat berlalu. Sebaliknya, jika kamu mengalami hal yang tak kamu sukai, maka waktu akan terasa berjalan sangat lama. Ini merupakan bagian relativitas yang paling Medium menulis bahwa bagian tersulit dalam fisika ada pada saat di studi lanjutan, seperti universitas, penelitian akademis, astronomi, ilmu teknik fisika, dan lain sebagainya. Bahkan, banyak sekolah yang menerapkan pelajaran fisika dengan beban pelajaran yang memberatkan pelajar. Tentunya, tak semua orang bisa disamakan. Jika kamu memang gak suka dengan fisika, tak perlu dipaksakan, daripada hal tersebut membuatmu pusing. Baca Juga Yuk, Belajar Fisika! Ini 5 Fakta tentang Hukum Kekekalan Energi 3. Banyak membaca dan menonton tayangan ini merupakan salah satu cara termudah yang bisa kamu lakukan di rumah. Jika kamu suka membaca, kamu bisa membaca buku-buku atau artikel yang membahas mengenai ilmu pengetahuan. Atau kamu bisa menonton tayangan sains yang kamu rasa mudah untuk kamu National Geographic dan Discovery Channel adalah saluran-saluran sains yang akan menayangkan dan membahas kajian ilmiah secara menarik dan mudah untuk dipahami. Mulai dari hal sederhana, hingga luasnya alam semesta bisa kamu pelajari melalui buku, artikel, atau tayangan di Belajar dari hal yang dengan belajar ilmu lainnya, dalam sains fisika juga disarankan untuk memahami dan mempelajari studi yang memuat hal-hal sederhana terlebih dahulu. kamu bisa belajar mengenai pembiasan cahaya, misalnya, di mana pembahasan ini biasanya masuk kepada bahasan dasar dalam fisika. Di sana kamu akan mengerti bahwa sinar dapat dibiaskan dan menjadi sebuah ilusi optik yang memahami fisika secara mendasar, diharapkan kita juga akan suka dengan fisika. Kalau sudah suka, maka akan lebih mudah melangkah untuk ke jenjang berikutnya. Media yang bisa digunakan mirip seperti penjelasan poin tiga di atas, yakni melalui buku bacaan atau tayangan-tayangan sains yang Jika sudah menyukai fisika, jangan menyerah untuk memang sains sudah menjadi passion dan kecintaan kamu, lebih baik kamu fokus pada studi dan jangan menyerah dalam belajar sains. Sebetulnya, kamu gak harus menjadi seorang fisikawan, profesor, atau ilmuwan untuk memahami bidang studi fisika. Meskipun latar belakang pendidikan yang kamu tempuh berbeda, namun gak ada salahnya kamu juga menyukai Physical Society dalam lamannya menjelaskan mengapa seseorang bisa sangat menyukai fisika. Sudut pandang fisika yang menjelaskan sesuatu dengan detail, ditambah dengan banyak hal di dunia ini yang berhubungan dengan fisika, akan membuat seseorang sangat menyukai fisika. Satu lagi, menguasai fisika dapat membuatmu lebih mudah sukses dalam hal pendidikan dan beberapa cara unik untuk memahami fisika secara sederhana tanpa pusing. Semoga artikel edukasi kali ini dapat membuatmu suka akan sains, ya! Baca Juga 5 Game Berbasis Teori Fisika yang Menantang buat Dimainkan! IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
The problem of learning physics at the Oepoi Kupang Seminary High School is the limited use of teaching aids in physics learning. The purpose of the service activities carried out is to describe the satisfaction and benefits of the process of making teaching aids and the results of their use. Methods of implementation activities include observation and interviews, reviewing laboratory equipment, followed by preparation and training activities. The props made are binoculars, a hose and a U-pipe holder, and an image model for visualizing the formation of an object's image between two plane mirrors. The activity was carried out for three days and was attended by 25 students of class X SMA Seminar Oepoi Kupang. Furthermore, observations and filling out questionnaires on the satisfaction and benefits of participating in the activities carried out were carried out. The results of the activities carried out, the teacher and resource persons can make physics teaching aids that can explain physics material in more detail. The benefits and satisfaction of students participating in mentoring activities is that more than 80% of students are satisfied to feel the benefits of this mentoring activity. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free ABDIRA Volume 2 Nomor 1 Tahun 2022 Halaman 313-318 JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Research & Learning in Faculty of Education Pembuatan Alat Peraga Sederhana untuk Mendukung Pembelajaran Fisika Godelfridus Hadung Lamanepa1, Petrus Ola Begu2, Rosenti Pasaribu3 Program Studi Pendidikan Fisika, Universitas Katolik Widya Mandira Kupang e-mail godelfridus29lamanepa Abstrak Permasalahan pembelajaran fisika di SMA Seminari Oepoi Kupang adalah terbatasnya penggunaan media alat peraga dalam pembelajaran fisika. Tujuan Kegiatan pengabdian dilakukan adalah untuk mendeskripsikan kepuasaan dan manfaat proses pembuatan alat peraga dan hasil penggunaannya. Metode kegiatan pelaksanaan diantaranya observasi dan wawancara, peninjauan alat-alat di laboratorium, lalu diikuti tahap persiapan dan pelatihan kegiatan. Alat peraga yang dibuat adalah teropong, selang dan dudukan pipa U, dan model gambar visualisasi pembentukan bayangan benda diantara dua cermin datar. Kegiatan dilaksanakan selama tiga hari diikuti oleh 25 siswa kelas X SMA Seminar Oepoi Kupang. Selanjutnya dilakukan observasi dan pengisian angket kepuasan dan manfaat mengikuti kegiatan yang dilakukan. Hasil dari kegiatan yang dilaksanakan, guru bersama narasumber dapat membuat alat peraga fisika yang dapat menjelaskan materi fisika secara lebih terperinci. Manfaat dan kepuasan siswa mengikuti kegiatan pendampingan adalah lebih dari 80% siswa merasa puas merasakan adanya manfaat dari kegiatan pendampingan ini. Kata Kunci Pembelajaran Fisika, Media Alat Peraga Abstract The problem of learning physics at the Oepoi Kupang Seminary High School is the limited use of teaching aids in physics learning. The purpose of the service activities carried out is to describe the satisfaction and benefits of the process of making teaching aids and the results of their use. Methods of implementation activities include observation and interviews, reviewing laboratory equipment, followed by preparation and training activities. The props made are binoculars, a hose and a U-pipe holder, and an image model for visualizing the formation of an object's image between two plane mirrors. The activity was carried out for three days and was attended by 25 students of class X SMA Seminar Oepoi Kupang. Furthermore, observations and filling out questionnaires on the satisfaction and benefits of participating in the activities carried out were carried out. The results of the activities carried out, the teacher and resource persons can make physics teaching aids that can explain physics material in more detail. The benefits and satisfaction of students participating in mentoring activities is that more than 80% of students are satisfied to feel the benefits of this mentoring activity. Keyword Physics Learning, Practical Tool Media Jurnal Pengabdian Masyarakat Abdira 2022 314 PENDAHULUAN Pembelajaran Fisika yang berlangsung sampai saat ini cenderung bersifat hafalan, kering dan kurang mengembangkan proses berpikir peserta didik, Setyorini et al., 2011; Kawuri & Fayanto, 2020. Masih banyak juga guru fisika yang kurang melaksanakan praktikum atau demo dengan alat peraga sebagai sarana mempelajari konsep fisika, Anwar, 2014. Nyatanya proses berpikir peserta didik dalam membangun konsep belajarnya dapat dilakukan melalui kegiatan praktikum atau demonstrasi belajar, sehingga butuh banyak kegiatan yang dilakukan langsung oleh siswa dalam belajar. Kegiatan praktikum dapat dipandang sebagai sarana bagi siswa untuk melatih keterampilan proses sains siswa sama seperti para ilmuwan, Keifer & Effenberger, 1967 karena konsep pembelajaran fisika memang seharusnya menggunakan pendekatan proses untuk menemukan bukan dengan cara menghafal rumus, hukum-hukum fisika dan postulat. Kegiatan praktikum yang memanfaatkan alat-alat laboratorium dapat dimanfaatkan sebagai media atau sarana di dalam proses pembelajaran, di laboratorium, kelas maupun dibawa keluar kelas/lingkungan, dengan kegiatan praktikum pesrta didik tidak hanya menjadi lebih terampil tetapi juga mempengaruhi langsung pada pembentukan sikap ilmiah dan juga pencapaian hasil pengetahuannya, Sundari, 2008; Ginting et al., 2018. Prinsip perancangan alat peraga dan media-media belajar didasarkan pada perolehan informasi melalui panca indera dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa semakin banyak panca indera yang dikerahkan kepada suatu objek yang dipelajari maka persepsi yang diberikan akan semakin mudah diterima oleh peserta didik, Selain meningkatnya kemampuan kognitif dan afektif, kemampuan psikomotorik peserta didik juga akan terlatih dengan adanya penggunaan alat peraga. Selain meningkatnya kemampuan kognitif dan afektif, kemampuan psikomotorik peserta didik juga akan terlatih dengan adanya penggunaan alat peraga, Masyruhan et al., 2020. Namun demikian kurangnya sarana dan prasarana berupa alat peraga masih menjadi kendala dalam pembelajaran fisika. Motivasi utama dari kegiatan ini adalah pembelajaran fisika harus diperkaya dengan kegiatan-kegiatan praktikum atau dilakukan dengan alat peraga atau media lainnya. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara diperoleh informasi bahwa metode pembelajaran yang selalu dilaksanakan oleh guru mata pelajaran dalam pembelajaran fisika adalah ceramah, demonstrasi, dan eksperimen. Namun ketersediaan alat peraga yang terbatas menjadi kendala yang menghambat terciptanya proses pembelajaran berbasis praktikum. Akibatnya proses pembelajaran yang memakan banyak waktu berdampak pada target praktikum yang seringkali tidak seluruhnya bisa terpenuhi. Untuk itu kegiatan pegabdian ini, dilaksanakan dengan tujuan memberikan pelatihan pembuatan alat-alat yang dapat digunakan dalam beberapa topik pembelajaran. Jurnal Pengabdian Masyarakat Abdira 2022 315 Alat peraga merupakan media yang menyampaikan pesan kepada penggunanya. Manfaat dari alat peraga dianataranya mencakup 1 memudahkan siswa/guru dalam menemukan persoalan dan fokus pada pengalaman belajar, Juwairiah, 2013; 2 menigkatkan pemahaman konsep dan mengatasi miskonpsi, Prasetyarini et al., 2013; 3 Kegiatan pelatihan pembuatan alat peraga fisika memberikan salah satu solusi terhadap keterbatasan sarana laboratorium di sekolah, Saroja et al., 2014. METODE Metode pelaksanaan kegiatan ini berupa pelatihan pembuatan alat-alat yang dapat digunakan pada pelajaran fisika kepada siswa kelas X dan guru fisika SMA Seminar St. Rafael Oepoi Kupang, selanjutnya dibimbing untuk menerapkan hasil pelatihan. Tahapan pelatihan sebagai berikut 1 Tahapan persiapan, meliputi a observasi dan wawancara, dilakukan untuk melihat kondisi langsung pembelajaran dan mendapatkan informasi terkait alat-alat laboratorium dari guru mata pelajaran; b Pemantapan kegiatan mencakup peninjauan alat yang akan dibuat; c Pembuatan peralatan praktikum fisika; 2 Tahapan pelaksanaan, mencakup presentasi konsep fisika untuk alat tertentu, dilanjutkan metode pelatihan dan simulasi untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk membuat alat sesuai materi pelatihan lalu diikuti dengan Tanya jawab. Untuk mengetahui informasi kepuasan dan manfaat pelatihan, diberikan angket survei. HASIL DAN PEMBAHASAN Pendampingan yang dilakukan bertujuan agar siswa merancang dan menggunakan secara alat peraga untuk praktikum dalam mempelajarari pelajaran fisika optika khususnya alat-alat optik. Pada tahap ini juga peserta dituntut untuk dapat mengembangkan kreatifitas tentang alat peraga sesuai fungsinya Rincian alat yang dibuat pada kegiatan pelatihan ini mencakup 1 teropong bintang dua buah, dibuat untuk menjelaskan materi bagian-bagian teropong serta pembentukan bayangan pada teropong. 2 selang dan dudukan untuk pipa U dua buah digunakan untuk menjelaskan topik Tekanan pada zat cair, materi fluida statis, 3 gambar visualisasi pembentukan bayangan pada benda diantara dua cermin datar, dibuat untuk menjelaskan cara menggambar titik-titik yang menjadi lokasi pembentukan bayangan-bayangan benda ketika diletakan diantara dua buah cermin datar dengan sudut tertentu. Gambar 1. Teropong hasil kerja siswa dan narasumber Jurnal Pengabdian Masyarakat Abdira 2022 316 Siswa memperoleh pengetahuan tentang pembuatan alat-alat peraga yang disebutkan di atas dan juga mampu membuat alat-alat peraga sederhana tersebut. Bila alat tersebut tidak dibuat besar kemungkinan siswa hanya melihat gambar saja. Gambar 2. Pipa U hasil kerja siswa dan narasumber Di akhir acara pelatihan, kami meminta tanggapan dari siswa melalui angket respon yang berisi kepuasan dan kebermanfaatan kegiatan yang dilakukan. Hasil dari angket respon ditampilkan pada Tabel 1 dan 2 di bawah ini. Tabel 1. Kepuasan Siswa Terhadap Kegiatan Pelatihan Secara umum kepuasan siswa sangat baik. Kepuasan siswa pada Tabel 1 adalah hasil analisis dari pengisian angket. Kepuasan juga ditunjukkan dengan antusias dan kesungguhan dalam mengikuti setiap sajian materi pelatihan yang disajikan oleh narasumber. Demikian pula kegiatan diskusi berlangsung sangat baik. Respon peserta maupun tanggapan dari nara sumber berlangsung baik. Banyaknya pertanyaan yang muncul dari peserta menunjukkan adanya respon positif dari peserta terhadap materi pelatihan. Hal lain yang dapat diamati dari kegiatan diskusi adalah bahwa pengetahuan awal siswa tentang materi optika khususnya teropong cukup baik, walau pada kenyataannya mereka belum pernah membuat alat ini atau melaksanakan praktikum dengan alat yang dimaksud. Setelah selesai mengikuti pendampingan ini lebih dari 80% seperti pada Tabel 1, siswa menyatakan bahwa memperoleh tambahan berbagai informasi, pemahaman, kemampuan dan keterampilan merancang eksperimen teropong sederhana. Jurnal Pengabdian Masyarakat Abdira 2022 317 Tabel 2. Kebermanfaatan Kegiatan Menurut Siswa Hasil dari angket manfaat kegiatan ini diperoleh bahwa 82% siswa mendapatkan manfaat pelatihan. Peserta memperoleh Pengetahuan tentang Praktikum Fisika, dan Pembuatan alat-alat Praktikum Fisika, dan juga peserta mampu membuat alat-alat praktikum Fisika sederhana dengan menggunakan teropong dan Pipa U serta media untuk cermin datar. Bila tidak memungkinkan alat tersebut dibuat maka alat tersebut dilihat bagian dan penggunaanya hanya melalui gambar atau video. Dalam pembuatan siswa mempunyai keahlian dan strategi bagaimana cara dalam membuat alat praktikum Fisika sederhana ini. SIMPULAN Penggunaan Media berupa alat peraga dalam pembelajaran fisika turut berkontribusi dalam pencapaian hasil siswa. Penggunaan Alat peraga dapat menerangkan atau mewujudkan konsep-konsep fisika yang sulit dipahami. Intinya adalah media ini sebagai benda yang menjadi perantara untuk membantu menanamkan dan memperjelas konsep dalam proses pembelajaran seuai dengan tujuan yang diharapkan. Mengingat akan pentingnya media alat peraga maka kegiatan ini dapat terlaksana. Hasil dari kegiatan ini memberikan respon yang positif, baik melalui pengamatan berupa, antusias siswa dalam mendengarkan materi serta bertanya maupun melalui angket. Lebih dari 80% siswa yang mengikuti menanggapi dengan puas dan merasakan ada manfaatnya. Selanjutnya diharapkan media alat peraga harus mendapat perhatian setiap guru fisika karena media bisa meningkatkan antusiasme siswa serta memudahkan meraka mereka dalam mempelajari konsep fisika yang abstrak. DAFTAR PUSTAKA Anwar. 2014. Pelatihan Pembuatan Alat-Alat Praktikum Kecamatan Winong Kab Pati. Edi Daenuri Anwar, 141, 43–56. Ginting, D., Retnawaty, S. F., Febriani, N., Fitri, Y., Wirman, S. P., & Fitrya, N. 2018. Pelatihan Eksperimen Fisika Sederhana Untuk Guru Mata Pelajaran Fisika Sma Sederajat Di Kota Pekanbaru. Jurnal Pengabdian UntukMu NegeRI, 21, 21–24. Juwairiah. 2013. Alat Peraga Dan Media Pembelajaran Kimia. Visipena Journal, 41, 1–13. Kawuri, M. Y. R. T., & Fayanto, S. 2020. Penerapan Model Discovery Learning Terhadap Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa Kelas X MIPA SMAN 1 Piyungan Yogyakarta. Jurnal Penelitian Pendidikan Fisika, 51, 1. Keifer, G., & Effenberger, F. 1967. 済無No Title No Title. Angewandte Chemie International Edition, 611, 951–952. Jurnal Pengabdian Masyarakat Abdira 2022 318 Masyruhan, M., Pratiwi, U., & Al Hakim, Y. 2020. Perancangan Alat Peraga Hukum Hooke Berbasis Mikrokontroler Arduino Sebagai Media Pembelajaran Fisika. SPEKTRA Jurnal Kajian Pendidikan Sains, 62, 134. Prasetyarini, A., Fatmaryanti, S. D., & Akhdinirwanto, R. W. 2013. Pemanfaatan Alat Peraga IPA untuk Peningkatan Pemahaman Konsep Fisika pada Siswa SMP Negeri I Buluspesantren Kebumen Tahun Pelajaran 2012/2013. Radiasi, 21, 7–10. Saroja, G., Nadhir, A., Maryanto, S., Santoso, D. R., & S. 2014. Kata kunci Persepsi, Alat Peraga Fisika, Proses Pembelajaran. 22. Setyorini, U., Sukiswo, S. E., & Subali, B. 2011. Penerapan Model Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Smp. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 71, 52–56. Sundari, R. 2008. An Evaluation On The Use Of Laboratory In Teaching Biology In Public Madrasah Aliyah In Sleman Regency. Jurnal Penelitian Dan Evaluasi Pendidikan, 2, 196–212. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this rangka mendukung ketersediaan alat peraga pembelajaran fisika digital yang layak menjadi latar belakang dilakukannya penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan mengetahui kelayakan alat peraga hukum hooke berbasis mikrokontroler arduino sebagai media pembelajaran fisika. Penelitian ini merupakan penelitian perancangan yang mengadopsi model penelitian 4D Thiagarajan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar uji laboratorium, lembar validasi ahli, dan angket respon peserta didik. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh 1 Alat peraga hukum hooke memenuhi kriteria kelayakan pada uji laboratorium dengan tingkat kesalahan yang sangat kecil sebesar 0,07%, 2 Alat peraga hukum hooke berbasis arduino yang dirancang memenuhi kriteria kelayakan dengan hasil persentase 72% dalam kategori “layak” pada uji validitas ahli materi dan hasil validasi ahli media mendapatkan persentase 77% dalam kategori “layak” serta persentase 81% dalam kategori “sangat layak” pada uji respon peserta didik. Dengan demikian alat peraga hukum hooke berbasis mikrokontroler arduino layak digunakan sebagai media pembelajaran Kunci Alat Peraga, Hukum Hooke, Mikrokontroler Arduino, Media PembelajaranMaria Yosephien Retna Tinon Kawuri Suritno FayantoActivity learning is student activities during learning. Active learning is learning that supply and provides an opportunity for students to learn on their own or their activities that have an impact on learning outcomes. The purpose of this study was to describe the activity and student learning outcomes by applying the model of discovery learning. The research sample is Class X MIPA Public High School 1 Piyungan. This type of research is classroom action research consisted of two cycles of cycle 1 and cycle 2. Data collection techniques are using observation sheets and test sheets, As for the data analysis using descriptive analysis. The results of the analysis that studied physics Increased activity class X MIPA Public High School 1 Piyungan with discovery learningon the measurement of physical quantities in the academic year 2019/2020 of the first cycle in the first meeting and the second meeting was increased from to In the second cycle increased from to there was an increase of Improved physics learning outcomes of students of class X MIPA Public High School 1 Piyungan with discovery learningDL on the material for measuring physical quantities in the academic year 2019/2020 in cycle I to cycle II from 61% to experiencing an increase of Improved learning outcomes show that the application of discovery learningcan be fun and make students interested and interested in learning. Delovita GintingSri Fitria RetnawatyNoni FebrianiNeneng FitryaImplementasi praktikum Fisika di sekolah sekarang ini ternyata masih menghadapi banyak kendala. Permasalahan yang dihadapi guru dalam menyelenggarakan praktik atau eksperimen antara lain kurangnya peralatan dan bahan praktikum serta kurangnya pengetahuam dan keterampilan guru dalam mengelola kegiatan praktikum. Konsep pembelajaran Fisika tidak mungkin dapat terpenuhi apabila tidak didukung oleh kemampuan guru dalam menyelenggarakan kegiatan praktikum di laboratorium sebagai kunci keberhasilan pembelajaran Fisika. Oleh karena itu, guru harus memiliki kemampuan mengelola laboratorium Fisika sehingga memiliki peralatan praktikum sederhana yang mudah dipahami. Kegiatan Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pelatihan kepad guru Fisika SMA di Kota Pekanbaru agar mampu merancang eksperimen Fisika sederhana dengan menggunakan alat atau bahan yang mudah diperoleh. Metode pelatihan terdiri dari penyampaian materi oleh narasumber, memberikan contoh praktik, peserta melakukan simulasi, dan terakhir peserta dapat melakukan tanya jawab dengan SetyoriniS. E. Sukiswo B. SubaliModel PBL mengajak siswa agar mampu melatih kemampuan siswa dalam memecahkan masalah sehingga dapatmeningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan model Problem BasedLearning pada sub pokok bahasan gerak lurus berubah beraturan yang dapat meningkatkan kempuan berpikir kritis sampel dengan teknik simple random sampling. Data penelitian berupa kemampuan berpikir kritis siswa diambildengan teknik tes dan praktikum, dengan tes diperoleh hasil 75% siswa memiliki kemampuan berpikir kritis dan 7,5% memilikikemampuan sangat kritis. Sedangkan pada praktikum diperoleh hasil sebesar 82,5%. Aspek psikomotorik memiliki rerata 82,75dalam kategori sangat aktif kemudian untuk aspek afektif nilai rerata sebesar 73,38 yang termasuk dalam kategori baik. Simpulanpenelitian ini yaitu model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada subpokok bahasan gerak lurus berubah The goal of the research is to gain whether or not an application of Problem Based Learning PBL model can improve students'critical thinking. It is because PBL provides a problem solving activity. Fact, this model can improve the students' capability in criticalthinking. The sample of this study was chosen by using simple random sampling technique and the data were collected using testand students' activities observation in laboratory. From the data analysis, it is found that 75% students have the critical thinkingability and are very critical the thinking. Based on the students' activities in the laboratory observation, it is found that are categorized as very active ones and students are categorized as enthusiastic ones. It can be concluded thatProblem Based Learning PBL model can increase the students' critical thinking in learning ununiformly accelerated critical thinking; problem solving; Problem Based LearningJuwairiahAlat peraga dan Media pembelajaran kimia memiliki peran dan fungsi yang strategis dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Penggunaan alat peraga dan media pembelajaran yang bervariasi, akan meningkatkan motivasi belajar siswa. Kesulitan dalam memahami ilmu kimia disebabkan kebanyakan konsep-konsep dalam ilmu kimia maupun materi kimia secara keseluruhan merupakan konsep atau materi yang bersifat abstrak dan kompleks, maka guru harus membantu siswa untuk memvisualisasikan konsep yang abstrak tersebut menjadi sesuatu yang nyata dan mudah dipahami siswa, karena pada dasarnya siswa itu belajar dari sesuatu yang konkret, bahkan tidak hanya siswa, orang dewasa pun dalam waktu tertentu membutuhkan visualisasi untuk memahami konsep-konsep yang abstrak. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah menggunakan alat peraga dan media dalam pembelajaran kimia untuk menanamkan konsep agar mudah dimengerti oleh para Pembuatan Alat-Alat Praktikum Kecamatan Winong Kab PatiAnwarAnwar. 2014. Pelatihan Pembuatan Alat-Alat Praktikum Kecamatan Winong Kab Pati. Edi Daenuri Anwar, 141, Alat Peraga IPA untuk Peningkatan Pemahaman Konsep Fisika pada Siswa SMP Negeri I Buluspesantren Kebumen Tahun PelajaranA PrasetyariniS D FatmaryantiR W AkhdinirwantoPrasetyarini, A., Fatmaryanti, S. D., & Akhdinirwanto, R. W. 2013. Pemanfaatan Alat Peraga IPA untuk Peningkatan Pemahaman Konsep Fisika pada Siswa SMP Negeri I Buluspesantren Kebumen Tahun Pelajaran 2012/2013. Radiasi, 21, kunci Persepsi, Alat Peraga FisikaG SarojaA NadhirS MaryantoD R SantosoSaroja, G., Nadhir, A., Maryanto, S., Santoso, D. R., & S. 2014. Kata kunci Persepsi, Alat Peraga Fisika, Proses Pembelajaran. 22.An Evaluation On The Use Of Laboratory In TeachingR SundariSundari, R. 2008. An Evaluation On The Use Of Laboratory In Teaching Biology In Public Madrasah Aliyah In Sleman Regency. Jurnal Penelitian Dan Evaluasi Pendidikan, 2, 196-212.
cara membuat alat fisika sederhana